Senin, 20 September 2010

Apa Itu Serumen..........?

Pernahkah anda merasakan rasa gatal pada telinga. Saat telinga terasa gatal, umumnya kita langsung beranggapan di telinga kita ada kotorannya.Biasanya untuk mengatasi rasa gatal pada telinga tersebut kita langsung melakukan tindakan untuk membersihkan telinga menggunakan alat yang biasa dipakai. Alat untuk membersihkan telinga yang lazim kita pakai, adalah cotton bud, batang korek api, tisu, ataupun benda kecil yang terbuat dari logam.
  Terkadang rasa geli yang dirasakan ketika membersihkan telinga dianggap oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang menyenangkan, dan akhirnya menjadi kebiasaan. Tetapi perlu diwaspadai, mengorek telinga dengan cara yang tak benar bisa berbahaya serta dapat berakibat fatal apapun jenis bahan yang digunakan untuk membersihkannya.
Terlebih apabila membersihkan telinga dilakukan dengan memakai kuku yang panjang dan tajam. Gesekan kuku tersebut, malah bisa-bisa membuat luka saluran telinga.
Dokter spesialis THT RSUD Ulin Nur Laila Hayani kepada Ulin News mengungkapkan, membersihkan telinga, tanpa bantuan dan ahlinya justru malah dapat membuat gangguan pada telinga.
"Ya, bisa di katakan seperti gigi. Paling tidak tiap enam bulan sekali telinga juga harus di bersihkan ke dokter spesialis THT ataupun rumah sakit dan klinik THT,"katanya.
Pada dasarnya bentuk telinga di rancang mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut, membuat kotoran, seperti debu atau serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam. Kotoran baik yang berupa minyak atau kotoran kering juga dapat di halau oleh kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan, setelah liang telinga.
Pada bagian ini, diproduksi getah telinga yang bernama serumen yang lebih kita kenal sebagai kotoran atau tai telinga. Getah telinga berfungsi menangkap kotoran, dan kemudian dengan sendirinya membersihkannya. serumen, adalah istilah dan bahasa latin (cera), yang berarti (lilin) merupakan produksi alamiah telinga. Sepertiga bagian luar dari lubang telinga mangandung kelenjar yang  berfungsi menghasilkan serumen.
Pada sebagian orang dihasilkan banyak serumen seperti halnya sebagian orang lebih mudah berkeringat dibandingkan yang lain. Oleh karena sengaja dibentuk, tentunya serumen tidak di maksudkan sebagai pengganggu, malah justru sebaliknya, serumen merupakan suatu bentuk perlindungan terhadap telinga.
Serumen juga berfungsi sebagai pelumas, yang menjaga telinga supaya tidak kekeringan. Dalam kondisi kekeringan, lubang telinga akan sangat mudah terluka, akibatnya telinga akan terasa nyeri dan rentan terhadap infeksi. Ini membuktikan bahwa serumen tidak hanya melindungi telinga dari ancaman yang datang dari luar, namun juga menjaga agar lingkungan di dalam telinga tetap berada dalam posisi yang fisiologis.
Dengan mengorek telinga, kita justru mendorong serumen ke celah sempit, tempat seharusnya di mana serumen tidak terbentuk. Akibatnya serumen akan terjebak dan terakumulasi hingga akhirnya menyebabkan sumbatan pada lubang telinga. Sumbatan tersebut akan menghalangi hantaran gelombang suara ke gendang telinga, sehingga pendengaran akan terasa berkurang. Selain berkurangnya pendengaran, gejala akibat sumbatan serumen dapat pula berupa rasa tersumbat dan mungkin juga rasa nyeri pada telinga. Terkadang sumbat serumen yang padat menjadi lembab, misalnya setelah mandi, maka sumbat tersebut dapat mengembang dan menyebabkan gangguan pendengaran sementara.    










Tidak ada komentar:

Posting Komentar